1 x klik iklan di blog ini = 700 pahala buat anda karena telah bersedekah kepada admin.

1 x klik iklan di blog ini = 700 pahala buat anda karena telah bersedekah kepada admin

Monday, July 10, 2017

Manakah yang Harus Didahulukan Seorang Suami, Ibu atau Istri?

www.IskandarNet.com - Suami setelah menikah memang memiliki peran dan tanggung jawab yang lebih besar. Diantaranya adalah peranan dan tanggung jawab nya kepada istrinya. Karena seorang istri apabila sudah menikah maka sepenuhnya menjadi hak dan tanggung jawab suami. Berbeda dengan seorang suami, suami walaupun sudah menikah ia tetap berkewajiban untuk menafkahi orang tuanya. Karena orang tua adalah tanggung jawab anak laki-laki (suami).

Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW :

Artinya: “Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita? Rasulullah menjawab: “Suaminya” (apabila sudah menikah). Kemudian Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya lagi: “Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki? Rasulullah menjawab: “Ibunya”. (HR. Muslim)

Dari hadis tersebut jelas bahwa ibu adalah tanggung jawab anak laki-laki (suami). Namun yang terjadi sekarang adalah berbeda, disaat suami sudah menikah maka sepenuhnya dia dimiliki oleh istri. Padahal masih ada orang tua nya yang wajib ia nafkahi.

Nah, yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, siapa yang lebih didahulukan suami, ibu ataukah istri?

Siapakah yang lebih diprioritaskan oleh seorang suami, apakah bakti suami sebagai anak terhadap ibunya ataukah kewajiban suami terhadap istrinya? Ibu ataukah istri yang harus didahulukan suami? Ini merupakan persoalan yang sangat sulit bagi suami kita. untuk menjawab pertanyaan diatas maka mari kita lihat penjelasan berikut ini:


Dari hadis diatas telah disebutkan bahwa yang berhak terhadap seorang laki-laki adalah ibunya. Namun bukan berarti seorang suami bebas menelantarkan istri demi seorang ibu. Itu salah, karena Ibu dan istri memiliki kedudukan yang sama pentingnya dalam islam, kedua-duanya harus diutamakan dan dimuliakan.

Seorang suami yang shaleh dia akan membimbing istrinya untuk beriman kepada Allah serta tunduk dan patuh kepada suami. Dan seorang istri yang shaleh dia akan tunduk kepada suaminya. Artinya untuk membina rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah seorang istri harus membantu suaminya untuk menjalankan ketaatan kepada Allah. salah satunya adalah membantu dia untuk berbakti kepada kedua orang tuanya. Bukan malah kita menghalangi dia agar dia melupakan orang tuanya.

seorang istri tidak perlu cemburu kepada mertuanya, karena dia yang telah melahirkan suami kita sehingga kita bisa menikah dengan nya. Padahal yang layak untuk cemburu adalah mertua kita. bayangkanlah wahai istri jika kamu mempunyai seorang anak laki-laki, susah payah kamu melahirkannya sampai ia besar dengan keringatmu. Hingga suatu saat anak laki-laki mu menikah, kemudian ia melupakanmu demi istrinya. Bagaimanakah perasaan kita jika kita dilupakan sama anak kita sendiri? Sungguh menyedihkan, bukan? Begitu pula sebaliknya.

Seorang Istri yang shalehah dia tidak akan menghalangi bakti suaminya kepada orang tuanya. Karena berbakti kepada orang tua adalah kewajiban besar yang diperintahkan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman allah dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 23 :

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkanmu supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan “ah” kepada keduanya. dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka dengan perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ : 23).

Dari ayat tersebut jelas perintah Allah untuk berbakti kepada orang tua. Jadi Seorang istri harusnya menyadari akan kewajiban suaminya untuk berbuat baik dan berterima kasih kepada kedua orang tuanya. Dengan kita menolong suami berbuat kebaikan maka Allah akan menolong kita dengan menumbuhkan cinta kasih yang mendalam dihati suami untuk kita. Dan suami pun akan bangga mempunyai istri yang selalu mendorongnya untuk berbuat kebaikan dan menyayanginya dengan penuh kasih sayang. Serta menyayangi dan menghormati kedua orang tuanya. Karena dengan kita berbuat baik kepada mertua, menganggap mereka sebagai orang tua kita sendiri . Maka mertua pun akan baik dengan kita. Subhanallah!istri inilah yang diidamkan oleh para suami.

Wahai para istri yang shalehah, patuh dan taatlah kepada suamimu, karena mereka adalah imammu. Dan kepada para suami, sayangilah dan muliakanlah istrimu. Jangan pernah kamu men nomor duakan istrimu. Karena istrimu dan orang tua mu memiliki kedudukan yang sama. karena istrimulah yang nantinya akan melahirkan keturunanmu. Dan kepada mertua (ibu suami) bimbinglah anak mu untuk dapat membina rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warahmah. Aamiin ya rabbal ‘Alamiin.

Sumber : http://www.akidahislam.com

No comments:

Post a Comment

Terjemahkan halaman ini ke dalam bahasa lainnya